Pendahuluan: Pelanggaran Kewarganegaraan Digital
Yesternight.id – Apakah Anda sudah mengetahui apa saja yang termasuk pelanggaran kewarganegaraan digital? Jika tidak simak artikel berikut untuk mengetahuinya. Dunia di sekitar kita terus bergerak. Tren, teknologi, dan bahkan cara kita berinteraksi satu sama lain – semuanya mengalami pergeseran dan perkembangan. Inilah yang disebut dengan “Perubahan Sosial”.
Tapi apa sebenarnya Perubahan Sosial itu? Artikel ini akan mengajak Anda untuk memahami konsep ini lebih dalam. Kita akan membahas bagaimana masyarakat berubah, apa yang menjadi pendorongnya, dan dampak apa yang ditimbulkan, baik positif maupun negatif.
Berikut Beberapa Pendapat Para Ahli Tentang Kewarganegaraan Digital:
Berikut pendapat para ahli mengenai apa yang dimaksud dengan kewarganegaraan digital.
1. Mossberger
Kewarganegaraan digital disebut juga dengan digital citizenship. Mossberger (2008) mengatakan bahwa orang-orang yang menggunakan teknologi untuk mendapatkan pengetahuan politik sebagai bagian dari kewajiban sipil mereka dan orang-orang yang menggunakan teknologi di tempat kerja untuk menghasilkan uang adalah contoh warga digital.
Warga digital adalah orang-orang yang sering menggunakan teknologi, menggunakannya untuk belajar tentang politik sebagai bagian dari peran sipilnya, dan menggunakannya di tempat kerja untuk menghasilkan uang.
2. Rible
Rible (2013) mengatakan bahwa kewarganegaraan digital adalah alat yang dapat membantu guru, orang tua, dan siapa pun menggunakan teknologi dengan benar untuk tugas sehari-hari. Hal ini dapat menyebabkan ketergantungan jika tidak melakukannya dengan benar.
3. Mike Ribble
Mike Ribble berbicara tentang mengapa penting bagi anak-anak untuk menjadi warga digital yang baik di dunia dimana teknologi berubah begitu cepat.
Oleh karena itu, mereka perlu belajar mengenai kewarganegaraan digital agar mereka dapat menguasai keterampilan digital dalam masyarakat dimana setiap orang mempunyai hak untuk berpendapat. Sehingga mereka belajar bagaimana memanfaatkannya dengan baik dan tidak khawatir terhadap hal-hal yang mungkin tidak benar.
4. Amman
Amman mengatakan bahwa lima faktor penting dapat mempengaruhi kualitas pembelajaran: sikap positif dan kritis siswa, keinginan mereka untuk belajar, seberapa baik kinerja guru di kelas, dan lingkungan serta fasilitas belajar.
Jika beberapa tanda di atas tidak dikelola, maka kewarganegaraan digital justru dapat menurunkan jumlah tugas yang diserahkan siswa.
5. Ribble dan Bayley
Menurut Ribble dan Bayley, kewarganegaraan digital berarti mengikuti aturan untuk menjadi warga negara yang baik di era digital yang kita jalani sekarang.
6. Collier
Sementara itu, Collier 2019 membahas tentang bagaimana berpikir kritis dan mengambil keputusan moral terhadap konten media digital, seperti membaca dan menonton konten digital.
Pelanggaran Kewarganegaraan Digital
Sepertinya kita sudah terbiasa jika kewarganegaraan digital kita dilanggar. Kemungkinan besar Anda juga pernah melihat banyak berita tentang kejahatan internet. Berikut beberapa kesalahan paling umum yang dilakukan orang saat menggunakan teknologi.
1. Membuat Berita Palsu dan Menyebarkannya
Pelanggaran kewarganegaraan digital yang paling meresahkan saat ini adalah meningkatnya jumlah berita palsu yang disebarkan oleh orang-orang yang tidak memeriksa berita tersebut. Itu sebabnya mereka hanya menyebarkan berita palsu.
Beberapa penulis (biasanya di situs berita web dan YouTube) mengacaukan berita, meskipun berita tersebut membosankan atau tidak menawarkan apa pun. jadi tidak hanya merugikan orang yang terlibat, tapi juga membuang-buang waktu pembaca dalam jangka panjang.
Di era digital ini, jika kita perhatikan, sering sekali saya menjumpai situs-situs berita yang memuat cerita dari channel YouTube yang bersangkutan. Sebenarnya cara mencari berita seperti ini tidaklah buruk, namun sangat berbeda dengan cara lama dalam melakukan sesuatu.
Dua puluh tahun yang lalu, untuk mendapatkan berita, wartawan harus turun ke lapangan dan berbicara langsung dengan orang-orang. Sekarang jadi berita untuk sekedar menonton program YouTube. Bagi saya, tidak jelas seberapa besar imajinasi dan kerja keras yang dilakukan untuk mendapatkan berita eksklusif.
2. Pencemaran Nama Baik
Pencemaran nama baik adalah pelanggaran kewarganegaraan digital yang paling umum lainnya. Orang-orang di mata publik paling merasakan hal ini. Belum lama ini, kasus Ayu Ting-ting dengan KD menjadi panas karena KD mencemarkan nama baik dan mengganggunya.
3. Penipuan Online
Siapa yang suka belanja online? Anda mungkin telah ditipu oleh penjual. Atau Anda mengikuti tren di media sosial yang menjanjikan hadiah namun ternyata scam? Faktanya, penipuan online memang sering terjadi. Kita harus berhati-hati untuk menghindari penipuan ini.
Lakukan polling atau ajukan pertanyaan terlebih dahulu jika Anda ingin mengetahui sesuatu. Anda harus menyimpan log obrolan sebelum item atau apa pun terlebih dahulu, meskipun harus. Kami sudah memiliki informasinya kalau-kalau ternyata itu scam.
4. Menyebarkan Berita Kebencian
berita palsu adalah pelanggaran umum lainnya terhadap kewarganegaraan digital. Tidak ada keraguan bahwa digitalisasi tidak hanya memberikan kemudahan bagi usaha kecil dan menengah untuk menjual barang-barang mereka.
Tetapi oknum atau komunitas tertentu memanfaatkannya untuk menyebar berita kebencian. Berita tersebut tersebar untuk mencari orang-orang yang akan bergabung pada kelompok tertentu. Jadi, perlu pengendalian diri dan pengertian agar tidak mudah kesal dengan berita yang tidak jelas seperti kebencian.
5. Pembajakan
Ternyata permasalahan digital juga membuat sebagian orang mencuri karya orang lain. Tidak peduli apakah mereka menyadarinya atau tidak. Orang yang tidak mengetahui tentang hak cipta atau hak kekayaan intelektual biasanya adalah orang yang mencuri sesuatu tanpa sengaja.
Salah satu kasus yang tengah bergulir saat ini adalah kasus antara Warkop dan Warkop DKI. Kita belajar apa itu HKI setidaknya dari kasus ini. Itulah gambaran menjadi warga internet yang baik. Semoga ulasan singkat di atas bermanfaat dan menambah wawasan.
Penutup: Pelanggaran Kewarganegaraan Digital
Pelanggaran Kewarganegaraan Digital ini dapat berupa berbagai tindakan, seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, perundungan online, pencurian data pribadi, dan lain sebagainya. Tindakan-tindakan ini dapat berakibat serius, baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan.
Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Kewarganegaraan Digital dan bagaimana menggunakan internet dengan bertanggung jawab. Memerlukan juga regulasi yang lebih kuat untuk memerangi pelanggaran Kewarganegaraan Digital dan melindungi hak-hak individu di ruang digital.