Pendahuluan: Bagaimana Budaya Digital Mengubah Metrik Bisnis Tradisional
Yasternight.id – Pada artikel ini Mimin akan memberi kalian pemahamaan Bagaimana Budaya Digital Mengubah Metrik Bisnis Tradisional. Tidak dapat di sangkal bahwa kemunculan budaya di gital telah membawa perubahan besar dalam dunia bisnis, terutama dalam hal bagaimana hal itu telah mengubah cara bisnis dan organisasi mengukur keberhasilan mereka.
Seiring dengan semakin cepatnya kita memasuki Era Digital, metrik bisnis tradisional yang dahulu mendefinisikan kemakmuran menjadi kurang relevan. Saat ini kita sedang mengalami perubahan besar-besaran untuk menyelaraskan dengan dinamika baru ini. Ini adalah perubahan yang lebih dari sekedar peningkatan teknologi; itu mengubah cara bisnis beroperasi dan berkembang.
Pengertian Budaya Digital
Budaya digital tidak hanya mencakup penerapan teknologi dalam kehidupan kita itu juga mencakup perilaku, praktik, dan nilai-nilai baru yang kita ciptakan sebagai hasil penggunaan teknologi digital dalam kehidupan kita sehari – hari.
Dalam operasi bisnis, itu menunjukkan pergeseran budaya yang mendukung teknologi sebagai elemen penting dari identitas organisasi. Pergeseran ini berdampak besar pada cara bisnis berjalan, termasuk penggunaan metrik konvensional untuk menilai kinerja bisnis.
Dampak terhadap Arus Pendapatan
Pergeseran aliran pendapatan adalah salah satu transformasi yang paling nyata. Dengan bangkitnya budaya digital, terdapat pergeseran nyata dari model yang berpusat pada produk ke model yang berorientasi pada layanan, seiring dengan upaya dunia usaha untuk memanfaatkan peluang teknologi dan pasar baru ini.
Misalnya, Adobe telah beralih dari penjualan lisensi perangkat lunak ke model yang berbasis langganan, Adobe Creative Cloud, yang fokus pada penyediaan layanan dan solusi yang membantu bisnis menghasilkan keuntungan yang konsisten. Ini menjamin lebih banyak uang dan hubungan pelanggan yang lebih lama.
Metrik Keterlibatan Pelanggan
Meskipun kepuasan pelanggan masih penting, bisnis sekarang fokus pada keterlibatan dan analisis sentimen dengan lebih banyak titik kontak, seperti email, panggilan video, chatbots, dan platform media sosial.
Misalnya, banyak perusahaan yang menggunakan alat analisis sentimen untuk mengetahui reaksi konsumen di media sosial secara real-time Hal ini memungkinkan mereka untuk mengatasi masalah dan mengubah strategi pemasaran mereka berdasarkan hasil analisis sentimen.
Metrik Kinerja Karyawan
Ukuran lain dari lingkungan kerja digital adalah kinerja karyawan. Pelacakan produktivitas tradisional menjadi metrik yang lebih kompleks yang menunjukkan ketangkasan dan inovasi.
Bisnis harus beralih dari sekedar produktivitas ke nilai, kualitas, dan hasil kerja yang di inginkan karena kemajuan teknologi telah memungkinkan peningkatan produktivitas, karena kemajuan ini dapat meningkatkan dan bahkan menggantikan manusia dalam beberapa kasus.
Analisis Real-time dalam Rantai Pasokan dan Operasional
Budaya digital dalam industri rantai pasokan telah menghasilkan analisis real – time dan metrik efisiensi. Perusahaan menggunakan teknologi seperti integrasi cloud, saluran data cerdas, dan Internet of Things (IoT) untuk memantau proses dalam rantai pasokan dan meningkatkan efisiensi operasi mereka secara keseluruhan.
Misalnya, perusahaan di industri logistik menggunakan teknologi GPS dan RFID untuk melacak pergerakan barang secara real time. Ini membantu mereka membuat pilihan yang lebih baik dan mengurangi kerusakan akibat kehilangan peralatan.
Metrik Keberlanjutan dan Budaya Digital
Metrik tradisional di perluas untuk mencakup faktor Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) seiring dengan meningkatnya kekhawatiran terhadap kelestarian lingkungan dan keberlanjutan telah menjadi bagian integral dari agenda perusahaan.
Budaya digital telah memainkan peran utama dalam mendorong bisnis untuk beroperasi secara berkelanjutan. Hal ini di capai melalui kemajuan teknologi yang meningkatkan efisiensi dan mendigitalkan data untuk pelacakan emisi.
Pengambilan Keputusan Berbasis Data
Era budaya digital identik dengan dominasi pengambilan keputusan berbasis data. Transformasi di gital telah memungkinkan pelacakan data dan metrik yang lebih akurat dan real-time, sehingga memungkinkan organisasi untuk lebih mengandalkan wawasan data yang akurat di bandingkan strategi berbasis intuisi historis.
Berdasarkan hal ini, bisnis dapat membuat pilihan yang lebih berbasis data dan mengambil tindakan yang lebih baik untuk meningkatkan operasi mereka. Selain itu, data konsumen dapat di gunakan untuk membantu membuat rekomendasi dan menyesuaikan konten Netflix. Misalnya, menggunakan analisis data untuk melihat preferensi penonton dan menyesuaikan rekomendasi konten.
Penciptaan Nilai Jangka Panjang
Pergeseran ke arah model berorientasi layanan, yang berkontribusi terhadap aliran pendapatan dan pertumbuhan bisnis jangka panjang dan lebih stabil. Menyebabkan bisnis menggunakan teknologi baru untuk fokus pada penciptaan nilai jangka panjang dan potensi pertumbuhan digital.
Yang terakhir, perusahaan harus fokus dalam memberikan nilai jangka panjang agar dapat menonjol di dunia digital yang padat ini. Karena teknologi baru telah menghasilkan solusi terobosan baru dan perubahan perilaku konsumen, dengan media sosial sebagai contoh utamanya.
Bagaimana Lardi & Partner Bisa Membantu
Pada akhirnya, budaya digital berdampak besar pada metrik bisnis tradisional ini, mulai dari kinerja karyawan hingga nilai bisnis jangka panjang. Metrik keberhasilan ini berubah untuk mencerminkan realitas era digital.
Tidak hanya perlu menggunakan teknologi baru, melainkan menciptakan suatu budaya di gital yang melingkupi setiap aspek organisasi dan mendorong inovasi dan pertumbuhan. Bisnis harus mempertimbangkan aspek manusia dan menerima transformasi digital dengan cara yang tepat.
Lardi dan Partner bertujuan membantu bisnis dalam perjalanan digital mereka dengan membangun struktur, kemampuan, dan keterampilan yang tepat. Kami juga menyadari tantangan dalam membangun budaya digital.
Penutup Bagaimana Budaya Digital Mengubah Metrik Bisnis Tradisional
Dunia bisnis terus berkembang seiring dengan kemajuan teknologi dan perubahan perilaku konsumen. Budaya digital telah melahirkan metrik baru yang lebih relevan dan efektif dalam mengukur keberhasilan bisnis. Metrik tradisional seperti laba dan pangsa pasar masih penting, namun metrik digital seperti keterlibatan pelanggan, jangkauan media sosial, dan konversi website memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kesehatan bisnis di era digital.