Less is More
Kalau dari dulu adanya gaya hidup minimalis, sekarang juga ada nih fotografi minimalis.
Konsepnya adalah negative space, yaitu di mana background foto mendapat bagian lebih besar daripada objek fotonya. Jadi, sekilas fotonya akan terkesan agak kosong.
Namun justru di situ daya pikatnya. Bawaan saat melihat fotonya adalah perasaan rileks, dan juga akan terfokus pada objek foto yang sesungguhnya. Karena tidak adanya distraksi dari objek lain.
Berikut contohnya:
Sumber: Chris Chu [YouTube]
Bukan berarti kosong melompong
Meskipun tujuannya adalah untuk memfokuskan satu objek, bukan berarti se-simple meletakkan satu barang atau orang di tengah ruangan lalu cekrek-cekrek-ckrek.
Objek tersebut haruslah punya cerita dan makna, sehingga dapat dirasakan oleh yang melihatnya. Jadi nggak sekadar buat estetik-estetikan. Tapi hasil fotografi minimalis yang baik dan benar sudah pasti estetik.
Sejauh ini, looks promising untuk membuat feed IG jadi kece, kan ya? Fotografer Chris Chu membagikan poin-poin berikut ini untuk menghasilkan foto minimalis yang estetik juga bermakna.
- Apaakah mudah diserap?
Dalam komposisi minimalis, perhatian akan tertuju pada suatu objek dan hanya objek tersebut. Sedangkan dalam komposisi yang lain, viewers akan melihat ke berbagai sudut atas-bawah-kanan-kiri dalam foto tersebut karena ada banyak objek di dalamnya yang menarik perhatian.
Lalu, jika dalam 3 detik mengamati objeknya cerita atau inti yang ingin disampaikan bisa terasa dan dipahami maka foto minimalis tersebut bisa dianggap berhasil.
- Maksimal 4 elemen (3 untuk sweet spot)
Selanjutnya adalah mengevaluasi scene yang akan diambil sebagai foto untuk menentukan 4 elemen yang ingin ditunjukan di dalamnya. Elemen tersebut dapat berupa warna, objek (yang sama), atau beberapa objek yang berbeda (sweet spot).
Contoh untuk warna, misalnya dalam satu frame ada 4 warna utama yaitu warna jingga, biru, putih, dan hitam
Sumber: Chris Chu [YouTube]
Untuk sweet spot, misalnya kelompok objeknya terdiri dari daratan, sekelompok orang, dan langit. Dan terkhusus untuk ini sebaiknya hanya ada 3 elemen.
Sumber: Chris Chu [YouTube]
Lalu, objek yang tidak penting untuk dilihat oleh viewers sebaiknya tidak perlu disertakan dalam frame. Seperti pada contoh berikut ini, fotografer ingin fokus pada tangan modelnya saja; sehingga, kepalanya tidak ikut dipotret.
Sumber: Chris Chu [YouTube]
- Koordinasi warna
Warna memegang peran penting dalam psikologi manusia. Saat melihat foto berwarna, manusia bisa terpengaruh dan merasakan emosi foto tersebut melalui warnanya.
Misalnya pastel dan biru yang membuat rileks, atau frame yang penuh dengan warna terang akan menimbulkan rasa energik.
Atau foto yang warna-warnanya mengandung satu kategori shade/tone, misalnya earth tone, skin tone, dan lainnya.
Sumber: Chris Chu [YouTube]
- Tekstur
Perhatikan foto ini:
Sumber: Chris Chu [YouTube]
Terdapat 4 elemen: langit, jalanan, pantai, dan bangunan; warnanya smooth dan menyatu; namun, teksturnya berantakan. Tekstur bangunan yang kasar tidak senada dengan tekstur mulus dari pasir dan air pantai.
Jadi, last but not least, perhatikan tekstur. Seperti foto-foto ini, yang merupakan contoh tekstur yang baik:
Sumber: Chris Chu [YouTube]
Kesimpulan: Key Details
Kunci dari fotografi minimalis adalah bukan menceritakan secara seluruhnya, tapi hanya perlu menunjukan detail kuncinya melalui foto tersebut. Selebihnya, yang mengamatilah yang akan melengkapi ceritanya di dalam pikirannya masing-masing.
Hal terakhir yang perlu diperhatikan adalah jika foto yang akan diambil adalah jika ingin mengambil foto minimalis di ruang terbuka, pastikan background-nya luas dan tidak terlihat sempit.
Itulah tadi tips dan trik fotografi minimalis dari fotografer Chris Chu. Kamu juga bisa cek versi video selengkapnya di sini. Cek juga artikel kami tentang guide fotografi untuk pemula di sini.
Selamat berproses menjadi estetik. Because less is more, why not? 😉
Yesternight.id menyediakan berbagai jasa yang pastinya akan membantu meringankan beban anda dalam bidang dokumentasi, manajemen sosial media dan desain. berlokasi di Palangka Raya Kalimantan Tengah, Indonesia, Yesternight.i menekuni berbagai bidang diantaranya, Produksi Video, Dokumentasi Event & Wedding, Desain Grafis, Optimisasi & Manajemen Social Media, serta Video & Photography produk.
Subscribe newsletter kami di sini untuk mendapatkan tips & perkembangan seputar Dunia Multimedia & Marketing gratis. Baca juga artikel-artikel lain di Artikel Yesternight.id dan jangan lupa follow sosial media Yesternight.id untuk informasi lainnya dan berita-berita terbaru.